Minggu, 11 Maret 2012

PROPIL KECAMATAN NUNUKAN


PROFIL
KECAMATAN NUNUKAN


1. KEADAAN WILAYAH
Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Nunukan memiliki jumlah penduduk yang paling besar yaitu sebanyak 53.646 jiwa pada tahun 2010. Berbatasan dengan Kecamatan Sebuku di sebelah barat, Kecamatan Sembakung di sebelah selatan, Kecamatan Sebatik Barat di sebelah timur serta di sebelah utara dengan Sabah-Malaysia. Kecamatan Nunukan memiliki luas tak kurang dari 1.421,98 km2.
Kemiringan di wilayah Kecamatan Nunukan sangat bervariasi, yang secara umum dikategorikan kedalam 4 (empat) kelas kemiringan, yaitu :
·      Kemiringan 0-2 %      :     datar (sekitar 130.908,00 ha)
·      Kemiringan 2-15%     :     bergelombang (sekitar 28.122,00 ha)
·      Kemiringan 15-40 %        :         curam (sekitar 647,00 ha)
·      Kemiringan >40 %     :     sangat curam ( - ha)
·      Di atas permukaan laut :         0 -1000 m

2. PEMERINTAHAN
Kecamatan Nunukan terbagi menjadi 5 desa dan 4 kelurahan. Empat desa terletak di wilayah pesisir/tepi laut dan lima desa/kelurahan terletak di bukan wilayah pesisir. Desa-desa yang berada di Kecamatan Nunukan adalah :
1
Nunukan Timur
2
Nunukan Utara
3
Nunukan Barat
4
Binusan
5
Nunukan Tengah
6
Srinanti
7
Tabur Lestari
8
Sekaduyan Taka
9
Samaenre Samaja

Dari data yang diperoleh dari aparatur kecamatan Nunukan, tercatat jumlah aparatur kecamatan tersebut berdasarkan tingkat pendidikan, 15 orang lulusan SMA dan sederajat, 2 orang lulusan akademi (DI, DII, dan DIII), dan 9 orang lulusan Sarjana (S1).

3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk Kecamatan Nunukan 2011 berdasarkan angka proyeksi BPS Kabupaten Nunukan sebanyak 58.648 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 31.308 jiwa dan perempuan sebanyak 27.340 jiwa.
Sebagian besar penduduk di kecamatan Nunukan memperoleh penghasilan dari sektor jasa, namun sebagian besar juga diperoleh dari sektor perdagangan.

4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah harus didukung oleh sarana dan prasarana yang ada pada daerah tersebut, sehingga sedikit demi sedikit pembangunan yang diharapkan dapat terwujud. Fasilitas-fasilitas yang lengkap dan mendukung menjadi acuan bagi perkembangan suatu daerah. Fasilitas seperti pasokan listrik untuk saat ini masih diupayakan oleh pemerintah, dan sebagian besar penduduk sudah menggunakan listrik PLN, meskipun ada juga sebagian masyarakat yang belum menggunakannya.
Untuk pemakaian bahan bakar rumah tangga, sampai saat ini masih didominasi pemakaian kayu bakar, walaupun ada juga yang menggunakan minyak tanah, dan gas. Satu kendala yang dihadapi adalah kurang tersedianya premium sehingga banyak sebagian masyarakat harus rela mengantri di APMS guna mendapatkannya.
Fasilitas seperti tempat pembuangan sampah sudah tersedia di beberapa tempat yang kemudian akan diangkut oleh petugas DKPP, selain itu fasilitas seperti tempat buang air besar untuk di kecamatan Nunukan sendiri sebagian masyarakatnya sudah menggunakan jamban sendiri.
Sungai di kecamatan Nunukan dimanfaatkan sebagai sarana transportasi saja, tapi ada juga sebagian masyarakat yang memanfaatkannya untuk digunakan sebagai bahan baku air minum yang sebelum dimanfaatkan terlebih dahulu dijernihkan. Meskipun dimanfaatkan sebagian masyarakat, tetapi sumber air minum/memasak bagi masyarakat lebih banyak menggunakan air sumur dan air hujan. Selain itu dimanfaatkan pula  untuk irigasi, untuk keperluan industri/pabrik, dll.

5. KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Kesehatan dan pendidikan menjadi hal yang penting dalam pembangunan daerah. Tersedianya fasilitas-fasilitas yang mendukung dapat membantu perkembangan daerah lebih cepat diwujudkan.
Kesehatan menjadi indikator vital bagi perkembangan suatu daerah, sehingga diharapkan pemerintah dapat mengupayakan penyediaan sarana prasarana kesehatan yang mudah urusannya, murah dan baik pelayanannya kepada masyarakat.





                Sarana dan Prasarana
Jumlah  
(1)
(2)
Sarana kesehatan

·       Rumah Sakit Umum
1 Unit
·       Rumah Sakit Bersalin
2 Unit
·       Poliklinik
1 Unit
·       Puskesmas Induk
1 Unit
·       Puskesmas Pembantu
2 Unit
·       Puskesmas Keliling
3 Unit
·       Praktek Bidan
18 Unit
·       Posyandu
33 Unit
·       Polindes (Pondok Bersalin Desa)
1 Unit
·       Apotik dan toko Obat
16 Unit
                                                                                                                               
Tersedianya sarana prasarana pendidikan pada suatu daerah, menjadi satu faktor penunjang pembangunan. Fasilitas pembelajaran yang lengkap dan baik mendukung lancarnya kegiatan belajar mengajar. Di kecamatan Nunukan tercatat ada sejumlah sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan keterampilan yang membantu peningkatan kecerdasan masyarakatnya.

Sarana dan Prasarana
Jumlah
(1)
(2)
Sarana Pendidikan

·       Taman kanak-kanak (TK) Negeri
 -  Unit
·       Taman Kanak-kanak (TK) Swasta
12 Unit
·        Sekolah Dasar Negeri
18 Unit
·        Sekolah Dasar Swasta
5 Unit
·        Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
5 Unit
·        Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta
5 Unit
·        Sekolah Menengah Umum Negeri
1 Unit
·        Sekolah Menengah Umum Swasta
4 Unit
·        Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
- Unit
·        Akademi/PT dan yang sederajat
- Unit
·        Sekolah Luar Biasa
1 Unit

6. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Kehidupan Sosial Budaya di kecamatan Nunukan begitu beragam dan bervariasi. Dari data yang diperoleh terdapat sejumlah agama/kepercayaan serta agama yang mayoritas dianut oleh masyarakatnya, sejumlah sarana-sarana ibadah, fasilitas perlindungan sosial, dan organisasi kemasyarakatan.
Agama/kepercayaan yang berkembang di kecamatan Nunukan sebanyak agama/kepercayaan yang diakui di Indonesia. Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat.
Fasilitas peribadatan juga banyak jumlahnya. Pada tahun 2010 tercatat jumlah masjid  sebanyak 62 buah, langgar 16 buah, gereja Kristen 30 buah, gereja Katolik 2 buah, vihara 1 buah dan 1 buah klenteng.
Jumlah suku/etnis yang mendiami kecamatan ini ada 19suku/etnis, dan mayoritas adalah suku/etnis bugis. Penduduk Asli Kecamatan Nunukan adalah Suku/etnis dayak Tidung. Namun sebagian masyarakatnya adalah masyarakat pendatang dari daerah lain, dan yang paling banyak dari daerah Sulawesi.
Masyarakat Nunukan dikenal sebagai masyarakat yang religius, walaupun demikian kehidupan Sosial masyarakat di kecamatan Nunukan juga diwarnai dengan adanya masyarakat yang melakoni hidup mereka dalam kehidupan seks komersial. Dari data yang diperoleh, terdapat 2 buah tempat transaksi seks komersial/lokalisasi, dan 7 buah pub/diskotik/tempat karaoke.
Fasilitas yang juga menunjang dan menjadi hiburan bagi masyarakat Nunukan adalah adanya fasilitas olahraga. Dari data terakhir yang diperoleh, terdapat sejumlah fasilitas olahraga di kecamatan Nunukan            



Sarana dan Prasarana
Jumlah  
(1)
(2)
Sarana Olahraga

·        Sepak Bola
 3 Unit
·        Bola Voli
15 Unit
·        Bulu Tangkis
 2  Unit
·        Tenis Lapangan
 3  Unit

7. ANGKUTAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMASI
Pemenuhan kebutuhan jasa transportasi semakin lama akan menjadi satu hal yang penting bagi pengembangan suatu daerah, hal ini dikarenakan kemudahan dalam mendapatkan fasilitas tersebut akan memudahkan kelancaran komunikasi antara masyarakat, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam rangka upaya mengembangkan daerah bisa terlaksana dan terorganisir.
Jalur transportasi yang digunakan di kecamatan ini ada 3 (tiga) yaitu, darat, laut, dan udara. Untuk jalur darat, kemudahannya tergantung dari fasilitas jalan yang ada. Keberadaan warung internet/warnet menggambarkan kemajuan dalam bidang teknologi informasi. Meskipun di kecamatan ini baru tersedia 6 buah warnet, namun hal ini cukup menjadi satu bukti bahwa kemajuan teknologi informasi telah merambah kecamatan ini. Fasilitas lain seperti kantor pos juga tersedia sebanyak 1 buah.

8. PEREKONOMIAN
Kegiatan ekonomi di kecamatan ini sebagian besar dalam sektor jasa. Walaupun pada kenyataannya sektor-sektor lain juga berkembang, seperti perdagangan ditandai dengan banyaknya masyarakat yang berdagang tidak hanya makanan, tapi juga barang-barang kebutuhan rumah tangga.
Karena merupakan daerah perbatasan dengan Negara luar, maka ada sebagian masyarakat di kecamatan ini merupakan WNA. Keberadaan mereka bisa menjadi satu pemasukan devisa bagi Negara kita. Tersedianya hotel menjadi satu fasilitas yang dimanfaatkan oleh mereka. Tercatat hingga saat ini terdapat 18 buah hotel yang tersebar di kecamatan ini. Fasilitas yang juga mendukung adalah adanya 5 unit Automatic Teller Machine (ATM). Keberadaan mesin ini membantu kelancaran dalam kegiatan perekonomian di kecamatan Nunukan. Disamping itu terdapat 6 unit Koperasi Unit Desa (KUD) yang membantu perekonomian masyarakat kecil.

9. POLITIK DAN KEAMANAN
Kegiatan dalam kancah politik, cukup mewarnai pula di kecamatan ini. Tercatat ada 5 partai yang memperoleh suara terbanyak pada pemilu terakhir, PBB, Golkar, Demokrat, PAN, dan PKS.
Keamanan menjadi satu hal yang penting pula dalam masyarakat. Selama setahun terakhir, pernah terjadi perkelahian massal, menurut sumber yang diterima, bahwa permasalahan ini dipicu oleh permasalahan baru yang timbul antara yang bersangkutan. Namun hal tersebut dapat diselesaikan secara damai. Jenis kejahatan yang pernah terjadi yaitu seperti pencurian, perampokan, penganiayaan, perkosaan, narkoba, dan pembunuhan, dan yang paling banyak kasusnya adalah pencurian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar