PROFIL
KECAMATAN NUNUKAN
1.
KEADAAN WILAYAH
Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan
Nunukan memiliki jumlah penduduk yang paling besar yaitu sebanyak 53.646 jiwa
pada tahun 2010. Berbatasan dengan Kecamatan Sebuku di sebelah barat, Kecamatan
Sembakung di sebelah selatan, Kecamatan Sebatik Barat di sebelah timur serta di
sebelah utara dengan Sabah-Malaysia. Kecamatan Nunukan memiliki luas tak kurang
dari 1.421,98 km2.
Kemiringan di wilayah
Kecamatan Nunukan sangat bervariasi, yang secara umum dikategorikan kedalam 4
(empat) kelas kemiringan, yaitu :
·
Kemiringan 0-2 % :
datar (sekitar 130.908,00 ha)
·
Kemiringan 2-15% :
bergelombang (sekitar 28.122,00 ha)
·
Kemiringan 15-40 % :
curam (sekitar 647,00 ha)
·
Kemiringan >40 % :
sangat curam ( - ha)
·
Di atas permukaan laut : 0 -1000 m
2.
PEMERINTAHAN
Kecamatan Nunukan terbagi menjadi 5
desa dan 4 kelurahan. Empat desa terletak di wilayah pesisir/tepi laut dan lima
desa/kelurahan terletak di bukan wilayah pesisir. Desa-desa yang berada di
Kecamatan Nunukan adalah :
1
|
Nunukan Timur
|
2
|
Nunukan Utara
|
3
|
Nunukan Barat
|
4
|
Binusan
|
5
|
Nunukan Tengah
|
6
|
Srinanti
|
7
|
Tabur Lestari
|
8
|
Sekaduyan Taka
|
9
|
Samaenre Samaja
|
Dari data yang diperoleh dari aparatur
kecamatan Nunukan, tercatat jumlah aparatur kecamatan tersebut berdasarkan
tingkat pendidikan, 15 orang lulusan SMA dan sederajat, 2 orang lulusan
akademi (DI, DII, dan DIII), dan 9 orang lulusan Sarjana (S1).
3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN
Jumlah penduduk
dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui kecenderungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk Kecamatan
Nunukan 2011 berdasarkan angka proyeksi BPS Kabupaten Nunukan sebanyak 58.648
jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 31.308 jiwa dan perempuan sebanyak
27.340 jiwa.
Sebagian besar
penduduk di kecamatan Nunukan memperoleh penghasilan dari sektor jasa, namun
sebagian besar juga diperoleh dari sektor perdagangan.
4. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Keberhasilan
pembangunan suatu wilayah harus didukung oleh sarana dan prasarana yang ada
pada daerah tersebut, sehingga sedikit demi sedikit pembangunan yang diharapkan
dapat terwujud. Fasilitas-fasilitas yang lengkap dan mendukung menjadi acuan
bagi perkembangan suatu daerah. Fasilitas seperti pasokan listrik untuk saat
ini masih diupayakan oleh pemerintah, dan sebagian besar penduduk sudah
menggunakan listrik PLN, meskipun ada juga sebagian masyarakat yang belum
menggunakannya.
Untuk pemakaian
bahan bakar rumah tangga, sampai saat ini masih didominasi pemakaian kayu
bakar, walaupun ada juga yang menggunakan minyak tanah, dan gas. Satu kendala
yang dihadapi adalah kurang tersedianya premium sehingga banyak sebagian
masyarakat harus rela mengantri di APMS guna mendapatkannya.
Fasilitas seperti
tempat pembuangan sampah sudah tersedia di beberapa tempat yang kemudian akan
diangkut oleh petugas DKPP, selain itu fasilitas seperti tempat buang air besar
untuk di kecamatan Nunukan sendiri sebagian masyarakatnya sudah menggunakan
jamban sendiri.
Sungai di
kecamatan Nunukan dimanfaatkan sebagai sarana transportasi saja, tapi ada juga
sebagian masyarakat yang memanfaatkannya untuk digunakan sebagai bahan baku air
minum yang sebelum dimanfaatkan terlebih dahulu dijernihkan. Meskipun
dimanfaatkan sebagian masyarakat, tetapi sumber air minum/memasak bagi
masyarakat lebih banyak menggunakan air sumur dan air hujan. Selain itu
dimanfaatkan pula untuk irigasi, untuk
keperluan industri/pabrik, dll.
5. KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Kesehatan dan
pendidikan menjadi hal yang penting dalam pembangunan daerah. Tersedianya
fasilitas-fasilitas yang mendukung dapat membantu perkembangan daerah lebih
cepat diwujudkan.
Kesehatan menjadi
indikator vital bagi perkembangan suatu daerah, sehingga diharapkan pemerintah
dapat mengupayakan penyediaan sarana prasarana kesehatan yang mudah urusannya,
murah dan baik pelayanannya kepada masyarakat.
Sarana
dan Prasarana
|
Jumlah
|
|
(1)
|
(2)
|
|
Sarana kesehatan
|
|
|
·
Rumah Sakit Umum
|
1 Unit
|
|
·
Rumah Sakit Bersalin
|
2 Unit
|
|
·
Poliklinik
|
1 Unit
|
|
·
Puskesmas Induk
|
1 Unit
|
|
·
Puskesmas Pembantu
|
2 Unit
|
|
·
Puskesmas Keliling
|
3 Unit
|
|
·
Praktek Bidan
|
18 Unit
|
|
·
Posyandu
|
33 Unit
|
|
·
Polindes (Pondok Bersalin Desa)
|
1 Unit
|
|
·
Apotik dan toko Obat
|
16 Unit
|
Tersedianya sarana
prasarana pendidikan pada suatu daerah, menjadi satu faktor penunjang pembangunan.
Fasilitas pembelajaran yang lengkap dan baik mendukung lancarnya kegiatan
belajar mengajar. Di kecamatan Nunukan tercatat ada sejumlah sekolah dan
lembaga-lembaga pendidikan keterampilan yang membantu peningkatan kecerdasan
masyarakatnya.
Sarana
dan Prasarana
|
Jumlah
|
|
(1)
|
(2)
|
|
Sarana Pendidikan
|
|
|
·
Taman kanak-kanak (TK) Negeri
|
- Unit
|
|
· Taman Kanak-kanak (TK) Swasta
|
12 Unit
|
|
·
Sekolah Dasar Negeri
|
18 Unit
|
|
·
Sekolah Dasar Swasta
|
5 Unit
|
|
· Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negeri
|
5 Unit
|
|
·
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta
|
5 Unit
|
|
·
Sekolah Menengah Umum Negeri
|
1 Unit
|
|
·
Sekolah Menengah Umum Swasta
|
4 Unit
|
|
·
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
|
- Unit
|
|
·
Akademi/PT dan yang sederajat
|
- Unit
|
|
·
Sekolah Luar Biasa
|
1 Unit
|
6. SOSIAL BUDAYA DAN OLAH RAGA
Kehidupan Sosial Budaya di
kecamatan Nunukan begitu beragam dan bervariasi. Dari data yang diperoleh
terdapat sejumlah agama/kepercayaan serta agama yang mayoritas dianut oleh
masyarakatnya, sejumlah sarana-sarana ibadah, fasilitas perlindungan sosial,
dan organisasi kemasyarakatan.
Agama/kepercayaan
yang berkembang di kecamatan Nunukan sebanyak agama/kepercayaan yang diakui di
Indonesia. Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat.
Fasilitas
peribadatan juga banyak jumlahnya. Pada tahun 2010 tercatat jumlah masjid sebanyak 62 buah, langgar 16 buah, gereja Kristen
30 buah, gereja Katolik 2 buah, vihara 1 buah dan 1 buah klenteng.
Jumlah suku/etnis
yang mendiami kecamatan ini ada 19suku/etnis, dan mayoritas adalah suku/etnis
bugis. Penduduk Asli Kecamatan Nunukan adalah Suku/etnis dayak Tidung. Namun
sebagian masyarakatnya adalah masyarakat pendatang dari daerah lain, dan yang
paling banyak dari daerah Sulawesi.
Masyarakat Nunukan
dikenal sebagai masyarakat yang religius, walaupun demikian kehidupan Sosial
masyarakat di kecamatan Nunukan juga diwarnai dengan adanya masyarakat yang
melakoni hidup mereka dalam kehidupan seks komersial. Dari data yang diperoleh,
terdapat 2 buah tempat transaksi seks komersial/lokalisasi, dan 7 buah
pub/diskotik/tempat karaoke.
Fasilitas yang
juga menunjang dan menjadi hiburan bagi masyarakat Nunukan adalah adanya
fasilitas olahraga. Dari data terakhir yang diperoleh, terdapat sejumlah
fasilitas olahraga di kecamatan Nunukan
Sarana
dan Prasarana
|
Jumlah
|
|
(1)
|
(2)
|
|
Sarana Olahraga
|
|
|
·
Sepak Bola
|
3 Unit
|
|
·
Bola Voli
|
15 Unit
|
|
·
Bulu Tangkis
|
2 Unit
|
|
·
Tenis Lapangan
|
3 Unit
|
7. ANGKUTAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMASI
Pemenuhan
kebutuhan jasa transportasi semakin lama akan menjadi satu hal yang penting
bagi pengembangan suatu daerah, hal ini dikarenakan kemudahan dalam mendapatkan
fasilitas tersebut akan memudahkan kelancaran komunikasi antara masyarakat,
sehingga hal-hal yang diperlukan dalam rangka upaya mengembangkan daerah bisa
terlaksana dan terorganisir.
Jalur transportasi yang
digunakan di kecamatan ini ada 3 (tiga) yaitu, darat, laut, dan udara. Untuk
jalur darat, kemudahannya tergantung dari fasilitas jalan yang ada. Keberadaan warung internet/warnet
menggambarkan kemajuan dalam bidang teknologi informasi. Meskipun di kecamatan
ini baru tersedia 6 buah warnet, namun hal ini cukup menjadi satu bukti bahwa
kemajuan teknologi informasi telah merambah kecamatan ini. Fasilitas lain
seperti kantor pos juga tersedia sebanyak 1 buah.
8.
PEREKONOMIAN
Kegiatan ekonomi di kecamatan ini
sebagian besar dalam sektor jasa. Walaupun pada kenyataannya sektor-sektor lain
juga berkembang, seperti perdagangan ditandai dengan banyaknya masyarakat yang
berdagang tidak hanya makanan, tapi juga barang-barang kebutuhan rumah tangga.
Karena merupakan daerah perbatasan
dengan Negara luar, maka ada sebagian masyarakat di kecamatan ini merupakan
WNA. Keberadaan mereka bisa menjadi satu pemasukan devisa bagi Negara kita.
Tersedianya hotel menjadi satu fasilitas yang dimanfaatkan oleh mereka. Tercatat
hingga saat ini terdapat 18 buah hotel yang tersebar di kecamatan ini.
Fasilitas yang juga mendukung adalah adanya 5 unit Automatic Teller Machine (ATM). Keberadaan mesin ini membantu
kelancaran dalam kegiatan perekonomian di kecamatan Nunukan. Disamping itu
terdapat 6 unit Koperasi Unit Desa (KUD) yang membantu perekonomian masyarakat
kecil.
9.
POLITIK DAN KEAMANAN
Kegiatan dalam kancah politik, cukup
mewarnai pula di kecamatan ini. Tercatat ada 5 partai yang memperoleh suara
terbanyak pada pemilu terakhir, PBB, Golkar, Demokrat, PAN, dan PKS.
Keamanan menjadi satu hal yang penting
pula dalam masyarakat. Selama setahun terakhir, pernah terjadi perkelahian
massal, menurut sumber yang diterima, bahwa permasalahan ini dipicu oleh
permasalahan baru yang timbul antara yang bersangkutan. Namun hal tersebut
dapat diselesaikan secara damai. Jenis kejahatan yang pernah terjadi yaitu
seperti pencurian, perampokan, penganiayaan, perkosaan, narkoba, dan
pembunuhan, dan yang paling banyak kasusnya adalah pencurian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar